Sasando adalah alat musik tradisional dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang juga sering dikaitkan dengan Nusa Tenggara Barat (NTB). Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik dan memiliki suara yang unik dan merdu, mirip dengan harpa atau kecapi. Nama Sasando berasal dari kata ""sasandu"" dalam bahasa Rote yang berarti ""alat yang bergetar atau berbunyi"".
Desain dan Inspirasi
- Karakteristik: Sasando berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu. Di sekeliling tabung ini, terdapat senar-senar yang dikencangkan, dan di tengah tabung terdapat semacam bridge atau jembatan yang digunakan untuk mengatur nada.
- Material: Bahan utama yang digunakan untuk membuat Sasando adalah bambu, daun lontar, dan senar-senar yang biasanya terbuat dari kawat atau nilon. Daun lontar dibentuk menjadi semacam penutup atau resonator yang berfungsi memperkuat suara.
- Ornamen: Sasando sering dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah pada bagian bambunya. Selain itu, daun lontar yang digunakan juga sering diberi ornamen sederhana yang menambah estetika dari alat musik ini.
Filosofi
- Representasi kepercayaan orang Rote: dawai Sasando yang awalnya berjumlah 7 mewakili siklus hidup bayi dalam kandungan. Orang Rote percaya seorang bayi berusia 7 bulan sudah sempurna secara fisik dan setelah 9 bulan telah siap dilahirkan ke dunia. Pada awal kemunculannya, Sasando hanya memiliki 7 atau 9 dawai.
- Lambang ketergantungan orang Rote terhadap pohon lontar. Pohon lontar atau Siwalan pantang dijual karena merupakan penunjang utama kehidupan orang Rote.
Fungsi dan Penggunaan Sasando:
- Upacara Adat: Sasando digunakan dalam berbagai acara adat dan upacara keagamaan di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Alat musik ini sering dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional dan lagu-lagu daerah.
- Pertunjukan musik: Sasando juga digunakan dalam pertunjukan musik modern untuk menambah nuansa etnik yang khas.
Fakta tentang Sasando:
- Asal Usul: Sasando sudah ada sejak abad ke-7 dan merupakan warisan budaya dari nenek moyang masyarakat Rote.
- Popularitas: Meskipun berasal dari Nusa Tenggara, Sasando telah dikenal luas di seluruh Indonesia dan bahkan di panggung internasional.
- Pemain Terkenal: Beberapa pemain Sasando yang terkenal antara lain, Yus Yunus dan Jefri Bolkiah, yang telah membawa alat musik ini ke berbagai acara internasional.
- Perlindungan Budaya: Sasando telah diakui sebagai salah satu warisan budaya takbenda oleh UNESCO, yang menunjukkan pentingnya melestarikan alat musik tradisional ini.