Riau dikenal sebagai wilayah dengan budaya Melayu yang kaya dan beragam. Salah satu warisan budaya yang menonjol adalah pakaian adatnya. Setiap busana dan aksesori tradisional Melayu Riau memiliki nilai estetika dan filosofi yang mencerminkan identitas masyarakatnya. Berikut adalah enam pakaian dan aksesori adat khas Riau:
1. Baju Kurung
Baju Kurung adalah pakaian adat Melayu yang populer di Riau. Dengan potongan longgar dan tertutup, baju ini mencerminkan nilai kesopanan dan keanggunan. Biasanya dikenakan oleh pria dan wanita, Baju Kurung sering dipadukan dengan kain songket. Busana ini digunakan dalam berbagai acara, baik adat maupun sehari-hari, menjadikannya simbol fleksibilitas dan tradisi.
2. Baju Kebaya Labuh
Baju Kebaya Labuh adalah variasi pakaian adat wanita Melayu. Kebaya ini memiliki potongan panjang yang menutupi pinggul hingga lutut, memberikan kesan anggun dan sopan. Kebaya Labuh sering dipadukan dengan kain songket bermotif khas Melayu, membuatnya sempurna untuk acara adat dan perayaan khusus.
3. Teluk Belanga
Teluk Belanga adalah pakaian adat pria yang terdiri dari kemeja longgar berpotongan sederhana dan lengan panjang. Biasanya dipadukan dengan kain sarung atau songket yang melilit pinggang. Busana ini mencerminkan kesederhanaan dan kewibawaan, sering dikenakan dalam acara resmi dan adat.
4. Cekak Musang
Cekak Musang adalah pakaian pria yang memiliki ciri khas pada kerah tegak. Busana ini memberikan kesan formal dan elegan, sering dihiasi dengan kancing berbahan logam. Cekak Musang biasanya digunakan dalam acara resmi seperti pernikahan atau pelantikan adat, memperkuat kesan berwibawa pemakainya.
5. Songket Riau
Songket Riau adalah kain tenun tradisional yang dihiasi dengan benang emas atau perak, menciptakan pola yang mewah dan elegan. Motifnya sering mencerminkan nilai-nilai kebijaksanaan dan harmoni. Kain ini menjadi pelengkap pakaian adat seperti Baju Kurung atau Teluk Belanga dalam acara penting.
6. Tanjak (Ikat Kepala)
Tanjak adalah ikat kepala khas pria Melayu yang terbuat dari kain songket. Tanjak bukan hanya pelengkap busana, tetapi juga simbol status, keberanian, dan kebanggaan budaya Melayu. Bentuk dan motifnya bervariasi, disesuaikan dengan acara dan status pemakai."