Paes Ageng: Busana Pengantin Keraton yang Penuh Kehormatan
Paes Ageng adalah pakaian adat pengantin Yogyakarta yang berasal dari tradisi Keraton. Terdiri dari dodot (kampuh) dan paes yang khas, busana ini melambangkan kebangsawanan, keagungan, serta keluhuran martabat pasangan pengantin.
Keunikan dan Makna Filosofis
Paes: Lukisan hitam di dahi pengantin wanita yang melambangkan kesempurnaan dan kemuliaan. Dalam tradisi keraton, hanya keturunan bangsawan yang boleh mengenakannya, tetapi kini telah digunakan lebih luas dalam pernikahan adat Yogyakarta.
- Dodot atau Kampuh: Kain panjang yang dikenakan oleh pengantin pria maupun wanita, biasanya bermotif batik khas keraton.
- Siger dan Cunduk Mentul: Hiasan kepala pengantin wanita yang melambangkan keanggunan dan kebijaksanaan perempuan Jawa.
- Brokatan dan Aksesori Emas: Busana Paes Ageng biasanya dihiasi dengan benang emas dan perhiasan berkilauan, menandakan status sosial dan kemewahan dalam tradisi kerajaan.