Informasi Pariwisata

Esensial

Menikmati Matahari Terbit dari Mahkota Bukit Rhema

Sobat Pesona barangkali belum akrab dengan nama Desa Wisata Kembanglimus. Tapi kalau nama Gereja Ayam, pasti sudah pernah dengar kan, berkat ketenaran film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC2).

Nah, bangunan yang jadi lokasi Rangga melepas rindunya pada Cinta ini terletak di Desa Wisata Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang; tepatnya di Bukit Rhema. Serunya lagi, kalau Sobat Pesona main ke sini, kalian juga bisa sekalian bertualang menikmati panorama desa dan kekayaan kulinernya.

Pesona Matahari Terbit dari Gereja Ayam yang Bukan Ayam

Ya, sebetulnya bangunan ini bukan berbentuk ayam, melainkan burung merpati, simbol perdamaian. Penyebutan Gereja Ayam konon muncul dari penduduk setempat dan makin terangkat oleh popularitas film AADC2.

Pak Nuba (Agustinus Nubatonis), pemandu di sana menyebutkan, bangunan ini sejatinya adalah rumah doa untuk setiap umat. Karena letaknya di Bukit Rhema, maka sering pula disebut rumah doa Bukit Rhema. Didirikan oleh Daniel Alamsyah pada tahun 1992, bangunan ini juga menjadi fasilitas rehabilitasi anak-anak bermasalah, kekurangan fisik, serta korban narkoba. Jadi bukan gereja, ya.

“Di sini untuk semacam tempat berkumpul mereka, bersosialisasi,” tutur Pak Nuba yang lahir di NTT dan pernah menjadi guru di berbagai tempat di Indonesia, sebelum bergabung menjadi penjaga dan pemandu di Bukit Rhema.

Nuba menjelaskan, waktu terbaik berkunjung ke rumah doa ini adalah pada pagi hari, sekaligus untuk menikmati matahari terbit dari mahkota kepala ayam atau burung merpati. Untuk itu, Sobat Pesona  harus melakukan reservasi Paket Sunrise Mahkota Bukit Rhema, dengan biaya Rp150.000 per orang, sudah termasuk akses ke Gereja Ayam, menikmati sunrise dari Mahkota, mobil antar jemput ke parkiran, pemandu, serta sarapan.


Karena per harinya hanya ada satu kunjungan paket sunrise dengan jumlah minimal 4 orang, maka pemesan paket ini bisa menikmati pemandangan matahari terbit dan eksplor Gereja Ayam dengan leluasa tanpa gangguan pengunjung lainnya.

“Pengunjung regular masuk dari pukul 7. Biasanya jam segitu, wisatawan yang ambil paket sunrise sudah selesai di sini dan bisa menikmati sarapan di bawah,” jelas Pak Nuba.

Bila mengambil paket ini, Sobat Pesona bisa datang sekitar jam 5 pagi. Pemandu akan menjemput di lokasi parkir lalu mengantarkan ke lokasi Gereja Ayam naik kendaraan khusus. Jika ingin berjalan kaki juga bisa, asal siapkan fisik dan alas kaki nyaman karena tanjakannya cukup terasa.

Karena masih gelap, pada waktu tersebut kita juga bisa melihat sosok indah Gereja Ayam yang dihiasi lampu-lampu. Mengikuti pemandu memasuki ruangan demi ruangan, suasana terasa hening, bersih, dan nyaman. Ruang utamanya adalah semacam aula berisi kursi-kursi untuk tempat berdoa atau bermeditasi. Beberapa panel penjelasan sejarah rumah doa Bukit Rhema terpajang di sana.

Puncak keindahan sunrise trip akan diperoleh setelah Sobat Pesona menamatkan tangga ulir menuju ke puncak dan menapakkan kaki di dataran Mahkota. Panorama 380 derajat menjelang matahari terbit, dengan hiasan kabut, siluet gunung dan Candi Borobudur di kejauhan; sungguh memukau. Bukit Rhema merupakah bagian dari Pegunungan Menoreh. Dari puncaknya, Sobat Pesona dapat melihat beberapa gunung seperti Merapi, Merbabu, dan Sumbing.

Jangan terburu turun ya, tunggu sesaat hingga matahari betul-betul terbit. Karena sekitar pukul 6 pagi, ketika matahari merekah di antara dua gunung, maka keindahan itu akan semakin nyata. Cahaya kekuningan hangat menyepuh alam, menampilkan lukisan-Nya yang istimewa terhampar di kaki gunung.

Puas menikmati matahari terbit dan eksplorasi ruang-ruang di rumah doa Bukit Rhema, Sobat Pesona akan dipandu ke restoran yang telah menyiapkan sarapan pagi berupa pilihan hidangan mi dan nasi goreng, dilengkapi gorengan hangat, kopi, dan teh.

Menjelajah Dusun Bumen

Selain Bukit Rhema, ada beragam daya tarik dan atraksi wisata lain yang ditawarkan Desa Wisata Kembanglimus, di antaranya, jalan-jalan ke Dusun Bumen. Kawasan ini menarik, karena jadi lokasi “berkumpulnya” beberapa spot wisata kuliner serta agro wisata.

Salah satu yang terkenal adalah Tiwul Lava Merapi, yang dikelola Bapak dan Ibu Mura. Tiwul adalah masakan berbahan singkong yang dikukus dan disantap bersama topping, biasanya parutan kelapa dan gula merah cair. Yang membuat Tiwul Lava Merapi jadi unik adalah bentuknya yang dibuat mirip gunung, dengan cekungan “kawah” di puncaknya, untuk kita memasukkan topping.

Varian rasa yang ditawarkan juga beragam, mulai dari rasa gula jawa yang paling disukai pembeli, sampai gula aren, coklat, keju, pisang coklat keju, dll. Untuk varian gula jawa, dibanderol Rp25.000 untuk satu tiwul, dan terdapat pilihan kemasan kotak atau besek anyaman bambu. Kudapan ini tahan 20 jam di suhu ruang, dan 2 hari di kulkas. Lebih nikmat disantap saat hangat, jadi Sobat Pesona bisa mengukusnya kembali usai dikeluarkan dari kulkas.

Tiwul Lava ini lahir berkat pandemi, lho. Menurut Ibu Erni yang ditemui di kios, pekerjaan Pak Mura sebagai pemandu di Borobudur sempat sepi lantaran pandemi. Karena itu, ia bersama keluarga lantas berinovasi dengan olahan kuliner lokal dan akhirnya Tiwul Lava sekarang terkenal sebagai oleh-oleh dan santapan khas Desa Wisata Kembanglimus. Wisatawan juga bisa menyaksikan proses pembuatannya, dengan perjanjian.

Kenyang mencicipi tiwul, Sobat Pesona bisa mampir ke wisata edukasi budi daya Nanas Benggolo milik Pak Nurofik. Seru sekali menjelajah kebun nanas, juga kebun pembibitan di atap rumah Pak Nurofik sambil mendengarkan penjelasan beliau tentang Nanas Benggolo.

Kebun nanasnya sendiri terdapat di 4 lokasi, salah satunya di dekat rumah sehingga mudah dikunjungi wisatawan. Selain mendapatkan edukasi tentang budi daya nanas, pengunjung juga bisa membeli bibit nanas seharga Rp10.000 per bibitnya.


Pak Nurofik juga tengah mengembangkan agro wisata nanas di kebun-kebunnya. Nanas  Benggolo dikenal manis sedikit asam segar, dan banyak air. Untuk agro wisata petik nanas, sebaiknya Sobat Pesona melakukan reservasi (Nurofik - 081390302045) untuk memastikan apakah ada kebun yang buahnya siap dipetik, ya.

Gerbang Gajah Kembanglimus yang Ikonik

Desa Wisata Kembanglimus merupakan lokasi dari satu dari empat pintu masuk Kawasan Wisata Super Prioritas Candi Borobudur.  Tak hanya berupa patung di pintu gerbang, Gerbang Gajah Kembanglimus ini juga memiliki semacam rest area dengan wahana parkir luas dan fasilitas kios-kios, sehingga disebut sebagai pelengkap wisata Borobudur dari arah Barat. Ini adalah yang terluas dari keempat gerbang menuju candi.

Dipilihnya sosok gajah untuk gerbang Candi Borobudur ini konon karena hewan tersebut juga terukir dalam relief candi.

Nah, jadi kalau Sobat Pesona sedang main ke Candi Borobudur atau Magelang, jangan lupa ya, singgah di Desa Wisata Kembanglimus dan menjelajah desa. Kita dukung terus yuk, para pelaku pariwisata di desa ini, biar makin semangat mengembangkan daya tarik wisata yang ada!

INSIGHT

Ide Perjalanan

9 Tips Asyik Jadi Wisatawan Ramah Lingkungan

9 Tips Asyik Jadi Wisatawan Ramah Lingkungan

Try These Fun Ideas to Explore Yogyakarta in a Day

Try These Fun Ideas to Explore Yogyakarta in a Day

Setahun Sekali, Yuk Nikmati Serunya Sensasi Ramadan di Jakarta!

Setahun Sekali, Yuk Nikmati Serunya Sensasi Ramadan di Jakarta!