Manteren Lamo adalah pakaian adat tradisional dari Maluku Utara yang dikenakan oleh para sultan dan bangsawan pada masa Kesultanan Ternate dan Tidore. Busana ini mencerminkan kebesaran dan keagungan budaya kerajaan di wilayah tersebut. Pakaian ini terdiri dari jas tutup berwarna hitam dengan kerah tinggi dan kancing emas, dipadukan dengan celana panjang berwarna senada. Sebagai pelengkap, digunakan pula destar atau penutup kepala khas yang menambah wibawa pemakainya.
Selain sebagai simbol status sosial, Manteren Lamo juga mencerminkan nilai-nilai adat dan tradisi yang kuat dalam masyarakat Maluku Utara. Penggunaan pakaian ini biasanya terlihat dalam upacara adat, perayaan kebudayaan, dan penyambutan tamu kehormatan. Keberadaan Manteren Lamo menjadi bukti kekayaan warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi muda serta dunia internasional.