Masyarakat Jawa Tengah melestarikan ritual cowongan sebagai warisan leluhur dalam menghadapi musim kemarau panjang. Boneka berbentuk perempuan dari labu digunakan sebagai media pemujaan.
Mantra-mantra khusus diucapkan sambil menyiram boneka dengan air sebagai simbol permohonan hujan. Meski dianggap mistis, ritual ini masih dipertahankan dalam beberapa daerah pedesaan.