Mengenal Sejarah Letusan Gunung Tambora, dan Kearifan Lokal di Balik Festival Tambora 2022

 

Mungkin tak banyak yang mengetahui, bahwa salah satu gunung di Indonesia pernah meletus, dan menyebabkan keadaan dunia berubah. Bukan, kali ini bukan mengenai gunung Krakatau, melainkan gunung Tambora yang berada di Nusa Tenggara Barat.

Letusan gunung Tambora terjadi pada tahun 1815, lebih dari dua abad silam. Letusan ini menghasilkan muntahan belerang oksida sebanyak 120 ton, dan membumbung setinggi 4 kilometer di langit nusantara.

Lalu apa yang terjadi pada dunia akibat letusan ini? Mengapa kemudian letusan gunung Tambora menjadi salah satu hal yang berpengaruh besar pada keadaan seluruh dunia?

 

Tahun Tanpa Musim Panas di Bumi

Muntahan materi yang membumbung tinggi terbang hingga ke bagian atmosfer, dan membentuk tudung untuk Bumi. Akibatnya, sinar Matahari tidak bisa sampai ke permukaan Bumi, dan suhu planet ini menurun secara signifikan.

Dalam waktu singkat sulfur oksida yang dimuntahkan kemudian berubah menjadi aerosol asam sulfat halus. Aerosol asam sulfat ini kemudian dengan cepat menyelimuti sebagian besar langit di Bumi. Ini mengapa, suhu Bumi pada masa itu benar-benar dingin, bahkan tercatat sebagai salah satu suhu terdingin di Bumi sepanjang sejarah.

Kondisi ini berlangsung cukup lama, mengingat letusan gunung Tambora terjadi selama kurang lebih empat bulan, sejak April 1815. Setidaknya selama satu tahun masyarakat dunia harus merasakan kondisi ini. Periode ini juga dikenal dengan tahun tanpa musim panas, hingga terasa sampai ke Eropa dan Amerika.

Baca Juga : Teka Tambora 2022 Siap Ngasih Edukasi sekaligus Ngajak Kamu Berpetualangan di Alam

 

Kondisi Sulit di Berbagai Belahan Dunia

Karena berlangsung dalam waktu yang cukup lama, dan cakupan wilayah yang luas, masyarakat dunia merasakan kondisi sulit pada masa tersebut. Pertanian dan perkebunan lumpuh, banyak hewan ternak yang mati, hingga terjadinya kelaparan. Belum lagi menyoal kebersihan air, yang sudah terkontaminasi material beracun dari abu gunung Tambora.

Dapat dibayangkan jika hal ini terasa hingga ke benua Amerika bahkan Afrika maka kondisi di area terdekat dari gunung tersebut bukan?

Tercatat hampir 100.000 korban jiwa dari area Sumbawa dan Lombok saja, belum termasuk dengan area lain yang masih berada di lingkaran terdekat gunung ini. Demikian hebatnya letusan gunung stratovolcano tersebut, hingga kemudian masyarakat sekitar mengadakan peringatan atas letusan masif ini.

 

Kondisi NTB setelah Lebih dari Dua Abad


Tentu ingatan atas horor letusan gunung Tambora tidak akan pernah hilang dari masyarakat dunia, khususnya masyarakat Bima dan Nusa Tenggara Barat secara umum. Namun dengan kearifan lokal yang dimiliki, kini NTB telah bangkit dan menjelma menjadi destinasi wisata kelas internasional yang banyak dikunjungi wisatawan asing dan lokal.

Sederet pesona wisata bisa ditemukan di seluruh area Nusa Tenggara Barat, tentu salah satunya adalah gunung Tambora itu sendiri. Kini, gunung dengan ketinggian 2.850 meter di atas permukaan laut tersebut menjelma jadi objek wisata pendakian atau bahkan penjelajahan dengan motor trail.

Beberapa dari kamu yang sedang membawa artikel ini mungkin sudah pernah berkunjung ke gunung Tambora dan menjelajahi keindahannya. Satu hal yang pasti, gunung ini selalu memiliki daya pikat luar biasa untuk siapa saja yang singgah dan sempat menikmati pesona yang ditawarkannya.

 

Festival Tambora, Buah Kearifan Lokal Berakar dari Sejarah Letusan Gunung Tambora

Sejak tahun 2015 lalu, Festival Tambora seperti menjadi agenda rutin yang tidak bisa dipisahkan dari gunung gagah tersebut. Mulai diadakan sejak tahun 2015 lalu, kini festival budaya ini kembali hadir di tahun 2022, tepatnya pada tanggal 4-5 Juni 2022, sebagai momentum kebangkitan pariwisata NTB setelah dua tahun belakangan diterpa pandemi.

Peringatan pada letusan gunung Tambora yang berdampak masif untuk kehidupan di Bumi ini juga dibarengi dengan berbagai hal menarik lainnya. Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri berkeinginan agar festival yang diadakan bisa membantu menggali dan mengembangkan potensi perekonomian serta pariwisata dari NTB secara umum.

Beberapa acara utama yang akan diadakan misalnya adalah pameran kebudayaan dan hasil kerajinan tangan, tari-tarian, wisata kuliner khas NTB, dan jelajah berbagai area di NTB seperti misalnya pulau Satonda, pantai Lakey, hingga potensi wisata lainnya.

Festival tersebut akan berpusat di kabupaten Dompu, namun juga akan diadakan acara di berbagai lokasi lain secara berkesinambungan, sehingga saat kamu berkunjung ke sana nanti tetap bisa merasakan keseruan Festival Tambora ini.

Tentunya selain merasakan keseruan Festival Tambora 2022, kamu juga sekaligus bisa mengenal budaya NTB lebih dalam pada acara tersebut. Berbagai pementasan budaya akan ditampilkan, sehingga setiap pengunjung bisa mengetahui lebih banyak kearifan lokal dan produk budaya area tersebut.

Sedikit ulasan mengenai sejarah letusan gunung Tambora tadi semoga bisa jadi bacaan yang menarik, dan memberikan inspirasi untuk kamu. Segera agendakan kunjungan ke Nusa Tenggara Barat, dan jangan sampai terlewat rangkaian acara Festival Tambora yang seru dan tidak terlupakan!