Asia Africa Festival merupakan salah satu perhelatan akbar di Kota Bandung, Jawa Barat, yang rutin digelar setahun sekali untuk memperingati Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955. Enggak cuma jadi hajatan untuk warga Kota Kembang, event ini juga menggandeng sanggar dan seniman dari berbagai daerah #DiIndonesiaAja. Beberapa negara sahabat juga selalu ikut berpartisipasi dalam gelaran ini.

Sebelum pandemi, event ini biasanya dipadati ratusan ribu penonton yang menyaksikan aneka pertunjukan seni dan budaya. Namun, Asia Africa Festival 2022 kali ini akan dilangsungkan dengan cara yang sedikit berbeda untuk menyesuaikan dengan masa pandemi. Apa bedanya dan kemasan kreatif seperti apa yang bakal disajikan? Yuk, simak ulasan yang berikut ini.

 

Hadirkan kolaborasi lintas seni dari seniman lokal hingga internasional

Asia Africa Festival 2022 akan hadir pada tanggal 25 Mei 2022 di Balai Kota Bandung.   Nah, mini oratorium dengan tagline "Spirit of Bandung" akan menjadi salah satu sorotan utama pada AFF tahun ini. Tema itu menggambarkan ajakan untuk menjunjung tinggi perdamaian dunia. Mini oratorium ini merupakan hasil kolaborasi antara para kreator seni, mulai dari musisi, karawitan, tari, pencak silat, teater wayang, hingga perupa. Pentas beralur cerita ini akan ditampilkan dengan durasi sekitar 45 menit.

Para perupa bayang pasir, siluet, kagemo, dan animasi, juga akan memberikan sebuah persembahan istimewa pada puncak acara AAF 2022. Yang bikin makin penasaran adalah kolaborasi background video dan interactive live dari Ega Robot Perform yang memakai teknologi terkini. 


Gelaran ragam seni dan budaya yang sudah menjadi bagian dari AAF dari tahun ke tahun juga akan dihadirkan. Nah, tahun ini kamu bisa menyaksikan kesenian tradisional, kontemporer, dan modern. Lengkap banget, 'kan? Beberapa penampilan yang bakal kamu saksikan, antara lain tarian kolosal, wayang, rampak kendang, angklung sora, jaipongan, dan masih banyak lagi.

 

Dikemas dalam bentuk virtual-hybrid


Dalam peringatan ke-67 KAA, Asia Africa Festival 2022 akan mengusung tema "Harmonization of Asia Africa". Tema tersebut diambil agar sejalan dengan semangat persatuan dan harmoni antar negara di Asia-Afrika. Selain itu, AAF 2022 juga punya spirit untuk membangun kerjasama dan solidaritas antara negara di dua benua seperti yang tertuang dalam Dasasila Bandung 1955.

Event yang akan fokus pada pertunjukan seni dan budaya ini bakal dikemas dengan konsep virtual-hybrid dan menerapkan protokol kesehatan CHSE yang ketat. Pengunjung di lokasi penyelenggaraan akan dibatasi, yakni 300-400 orang dari kapasitas maksimal 3.000 orang. Sementara itu, masyarakat yang enggak datang ke lokasi bisa menyaksikan seluruh rangkaian kegiatan melalui YouTube, Instagram, dan Facebook.

Oh iya, event hasil kolaborasi antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini punya logo yang sarat akan makna, lho! Dalam logo tersebut, ada dua figur menari yang menjadi representasi dari dua benua, Asia dan Afrika. Lalu, dua lembar daun zaitun merupakan simbol dari pesan perdamaian. Yang terakhir ialah ikatan yang merangkul seluruh elemen logo. Ini menjadi simbol harmonisasi dan persatuan antara kebudayaan dan perdamaian antara dua benua. 

 

3 Destinasi yang cocok buat napak tilas momen bersejarah di Bandung

Konferensi Asia Afrika bukan satu-satunya momen bersejarah yang terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat. Enggak jauh dari Museum KAA, ada beberapa destinasi yang juga menjadi saksi momentum penting di masa lalu. Tiga destinasi berikut ini cocok banget kalau kamu mau liburan sambil napak tilas.

 

1. Melihat berbagai diorama sejarah di Gedung Sate 


Nama Gedung Sate pasti sudah enggak asing buat kamu. Gedung bersejarah ini sudah ada sejak masa Kolonial Belanda, lho! Menariknya, bangunan yang mulai dibangun pada 27 Juli 1920 ini memadukan beberapa gaya arsitektur. Desain jendelanya pakai konsep Moor Spanyol dan atapnya mirip pura di Bali dan pagoda di Thailand. Di sini, kamu bisa mengunjungi Museum Gedung Sate yang memamerkan aneka diorama sejarah yang berisi informasi terkait sejarah Gedung Sate itu.

 

2. Menikmati nuansa kota lama sambil berburu kuliner di Jalan Braga 


Pengin melihat bangunan-bangunan lama yang sampai hari ini masih terjaga dan bahkan berfungsi? Datanglah ke kawasan Jalan Braga. Di sini, kamu juga bisa sambil wisata kuliner. Kamu bisa nyobain bolu dan es krim di Sumber Hidangan. Kalau mau nyobain aneka hidangan khas Nusantara, kamu bisa datang ke Warung Lima Rasa. Nah, buat yang suka ngopi, jangan lupa mampir ke Kopi Toko Djawa. Kedai kopi ini ada di sebuah bangunan lawas yang dulunya merupakan toko buku.

 

3. Mengunjungi Monumen Bandung Lautan Api 


Monumen tertinggi di Kota Bandung, Jawa Barat, ini dibangun untuk mengenang peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret 1946. Monumen yang melambangkan pengorbanan dan perjuangan masyarakat untuk mempertahankan kemerdekaan ini dibangun di lahan seluas 16 hektare. Nah, selain napak tilas, kamu bisa datang ke sini pagi-pagi buat jogging.

 

Dengan konsep yang agak berbeda dari biasanya, Asia Africa Festival 2022 kali ini bakal memberikan pengalaman yang seru. Keterlibatan banyak pihak, mulai dari seniman, sanggar, hingga pelaku ekonomi kreatif, diharapkan bisa bikin event ini makin menarik dan bisa menghadirkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Harapan lainnya, kegiatan berkualitas semacam ini juga bisa menjadi penggerak ekonomi.

Nah, buat kamu yang mau jalan-jalan ke Bandung buat ikut memperingati Konferensi Asia Afrika ke-67 maupun melakukan aktivitas lain di luar rumah, jangan lupa sama protokol kesehatan 6M-nya.

 

Tetaplah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan secara berkala, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama. Segerakan juga untuk ikut vaksinasi Covid-19 dan booster-nya supaya imun tubuh makin meningkat.

Cari tahu juga informasi tentang pariwisata dan event di Indonesia melalui akun Instagram @pesona.indonesia, Facebook @pesona.indonesia, Twitter @pesonaindonesia, TikTok @pesonaindonesia, Youtube Pesona Indonesia dan kunjungi website www.indonesia.travel, ya!