Sisik ikan yang sering dianggap limbah ternyata bisa diubah menjadi kerajinan bernilai tinggi di Maluku. Para pengrajin memanfaatkannya untuk membuat aksesori seperti anting, kalung, serta hiasan dinding dengan motif khas laut. Proses pembuatannya melibatkan pembersihan, pengeringan, dan pewarnaan alami sebelum dirangkai menjadi karya seni. Keunikan tekstur sisik ikan memberikan tampilan yang eksotis, menjadikannya favorit di kalangan pencinta produk kerajinan tangan.
Selain nilai estetika, pemanfaatan sisik ikan juga berkontribusi pada konsep ramah lingkungan. Dengan mengolah limbah ikan menjadi produk kreatif, masyarakat Maluku turut mengurangi pencemaran dan meningkatkan nilai ekonomi lokal. Beberapa pengrajin bahkan mengekspor produk ini ke luar negeri sebagai bagian dari promosi budaya Indonesia. Keberlanjutan usaha ini bergantung pada inovasi, sehingga sisik ikan tetap menjadi sumber inspirasi bagi industri kreatif di masa depan.