Lumbung merupakan rumah adat Bali yang secara tradisional digunakan untuk menyimpan padi hasil panen. Bentuk bangunannya khas, yaitu beratap runcing dan ditopang oleh tiang-tiang kayu kuat agar tahan dari serangan hama seperti tikus. Selain berfungsi praktis, Lumbung juga memuat filosofi mendalam tentang kesuburan, keberkahan, dan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Di beberapa desa adat, Lumbung masih dijaga keasliannya sebagai bagian dari lanskap budaya yang sakral.
Keberadaan Lumbung tidak hanya penting secara fungsional, melainkan juga sarat makna simbolik yang diwariskan dalam upacara-upacara agraris masyarakat Bali. Penyimpanan padi di Lumbung dianggap sebagai wujud rasa syukur kepada Dewi Sri, dewi kesuburan dan pertanian. Dalam ritual tertentu, Lumbung bahkan dihias dan diberkahi dengan doa-doa khusus. Dengan melestarikan Lumbung, masyarakat Bali mempertahankan nilai budaya yang mengajarkan keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan penghormatan terhadap alam semesta.
