Sejarah Musik Blues di Indonesia dan Bali Rocking Blues Festival

 

Musik blues mungkin bukan jenis musik yang memiliki mayoritas penggemar di Indonesia. Namun sejarah dan perkembangannya tetap ada dan tak bisa dilupakan begitu saja. Meskipun bukan musik populer bagi warga lokal, Bali sebagai destinasi wisata berkelas dunia rutin mengadakan festival tahunan Bali Rockin Blues khusus untuk penggemar musik blues. Lalu bagaimana awal mula musik blues berkembang dan masuk ke Indonesia? Serta bagaimana kisahnya genre musik satu ini dapat menggelar banyak acara festival di Indonesia? Temukan jawaban detailnya di bawah ini.

 

Sejarah Musik Blues

Musik blues adalah genre musik yang terkenal dengan nuansa mendayu dan diiringi dengan nyanyian yang cenderung melankolis. Lagu yang muncul dari musik blues juga memiliki lirik yang sedih. Penyanyi blues biasanya mengekspresikan emosionalnya dibanding menceritakan sesuatu. Awal mula dari musik ini adalah untuk meluapkan emosi bagi para petani dan budak keturunan Afrika-Amerika.

Sedangkan kata blues sendiri berasal dari judul drama “Blues Devil” yang dipentaskan pada tahun 1798 di Eropa. Namun baru pada tahun 1910 kata blues akhirnya resmi digunakan untuk menyebut genre musik ini. Kemudian diikuti dengan perkembangan cepat di Amerika pada tahun-tahun berikutnya. Tidak hanya ditampilkan secara informal, musik ini juga mulai dipentaskan dalam teater dan klub malam.

Dalam perjalanannya, musik blues mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Hingga pada tahun 90-an, musik ini memiliki 5 genre turunan. Pertama, Delta Blues yang didominasi penggunaan gitar dan harmonika. Lalu Piedmont Blues yang terkenal dengan petikan empat jarinya. Ketiga adalah Jump Blues yang mengombinasikannya dengan alat musik tiup. Kemudian ada Chicago Blues yang mulai menggunakan lebih banyak alat musik, seperti piano, drum, dan saxophone. Terakhir adalah Blues Rock yang menggabungkan musik blues dengan rock & roll.

Perkembangan penggunaan alat musik tersebut sangatlah berarti. Karena pada awalnya, petani dan budak kulit hitam dilarang menggunakan alat musik yang saat itu berupa alat musik pukul khas Afrika. Sehingga perkembangan dari musik tanpa instrumen menjadi penuh kombinasi alat musik merupakan kemajuan yang pesat.

 

Masuknya Musik Blues ke Indonesia

Salah satu negara yang juga mengalami pertumbuhan musik blues adalah Indonesia. Kurang lebih pada tahun 1980-an, genre musik ini mulai dikenal banyak orang di Indonesia. Beberapa komunitas blues pada skala kota terbentuk. Di antaranya adalah Bandung Blues Society, Jogja Blues Forum, Bali Blues Island, dan komunitas INA Blues Jakarta.

Selain komunitas blues, seniman legendaris Benyamin Sueb pun menjadi salah satu faktor besar perkembangan genre musik ini. Selain membuat lagu, Benyamin juga sempat membuat kelompok bermusik “Benyamin Sued & Beib Blues”. Hingga saat ini sudah banyak solois maupun band Indonesia yang dikenal dengan konsistensinya menyebarkan musik blues. Sebut saja Gugun Blues Shelter, Sandhy Sandoro, Andi Adioetomo, B.I.P., White Swan, dan masih banyak lagi lainnya.

Meskipun hingga saat ini musik blues belum memiliki penggemar sebanyak genre musik lain, seperti pop dan dangdut, genre in tetap menunjukkan eksistensinya. Sudah banyak festival musik blues yang diadakan tahunan. Mulai dari taraf nasional hingga internasional diadakan di Indonesia. Salah satu yang sudah berjalan selama 15 tahun adalah Bali Blues Festival. Dengan tema yang sedikit berbeda, yaitu Bali Rocking Blues Festival, acara ini dilanjutkan penyelenggaraannya pada tahun 2022.


Baca Juga: Bali Rockin Blues Festival 2022 Siap Kembali! Inilah Line-up Lengkapnya

 

Bali Rocking Blues Festival 2022

Dengan fokus pada genre musik blues dan rock, penyelenggara festival memutuskan untuk menggunakan nama acara Bali Rocking Blues Festival. Jika beberapa tahun sebelumnya acara ini diadakan di Nusa Dua, Bali, maka tahun ini tempat pelaksanaan juga dibuat berbeda.

Bali Rocking Blues Festival tahun 2022 dilaksanakan di Taman Inspirasi Muntig Siokan, Sanur, Bali pada pertengahan bulan Juni. Tidak cukup satu hari, festival musik blues ini digelar selama 2 hari dengan deretan musisi blues rock.

 

Festival musik blues ini sebenarnya masih berkaitan dengan Bali Blues Festival di Nusa Dua Bali dan Blues Festival bertaraf internasional. Sehingga keseruan dan kualitas acara ini tak perlu diragukan lagi. Apalagi dengan lokasi baru ini, kamu tidak hanya akan merasakan keseruan festival saja. Namun wisatawan juga dapat menikmati keindahan Pantai Muntig Siokan Mertasari. Cocok sekali bagi kamu yang ingin mengajak keluarga besar menghabiskan waktu liburan di Sanur, Bali.

Menghabiskan waktu liburan berhari-hari di Bali memang sebuah ide yang tepat. Selain berbagai macam objek wisata yang sudah buka kembali, Bali juga menjadi lokasi beberapa festival dan acara tradisional. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri yang tak dapat dipungkiri menjadi tujuan mayoritas wisatawan. Sudahkah kamu merencanakan liburan ke Bali dan/atau Bali Rocking Blues Festival tahun ini? Persiapkan liburanmu bersama situs resmi Indonesia Travel. Liburan #DiIndonesiaAja tidak pernah kehabisan aktivitas seru dan beragam.