Sumatra Tribute 2022 kemarin sukses membawa antusias para penggemar mobil Land Rover menapaktilasi jalur kegiatan off-road di Pulau Sumatra pada tahun 1981. Gelaran off-road yang menantang pengemudinya berkendara di luar jalan raya, melewati jalur-jalur alami seperti jalan tanah, bebatuan, pasir, lumpur, dan sungai ini memang memiliki tantangan tersendiri.

Mobil Land Rover atau gardan ganda pun menjadi model utama dalam off-road kali ini. Nah, kira-kira gimana ya keseruan selama perjalanan off-road di napak tilas jalur event Camel Trophy 1981 di Pulau Sumatra? Yuk, simak bahasan berikut!

 

Kebalikan dari Jalur Camel Trophy 1981 yang Penuh Rintangan

Camel Throphy, atau gelaran off-road paling legendaris di dunia, pernah diadakan di Pulau Sumatra pada tahun 1981. Saat itu, jalurnya dimulai dari Kota Medan menuju Provinsi Jambi. Kini, jalur off-road dimulai dari arah sebaliknya, yaitu berangkat dari Kota Jambi dan garis finish-nya di Wisma Bukit Kubu, Berastagi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara.


Perjalanan sejauh 1.509 km ini ditempuh selama 11 hari, sejak tanggal 6 hingga 17 Februari 2022. Berbagai rintangan dilalui, seperti jalur tanah liat di perkebunan kelapa sawit, jembatan kayu sungai, bebatuan, dan masih banyak lagi.

 

Diikuti oleh Pecinta Land Rover Seluruh Indonesia


Event yang diselenggarakan oleh Land Rover Club Indonesia (LRCI) ini diikuti oleh banyak peserta dari berbagai penjuru nusantara. Walnya, event ini direncanakan diikuti juga oleh 18 peserta dari luar negeri. Namun, karena pandemi Covid-19, para peserta tersebut batal berangkat.


Akan tetapi, hal ini tidak menghilangkan euphoria Sumatra Tribute karena banyak juga yang tetap mendukung persiapan perhelatan tribute ini.


Sebanyak 37 kendaraan Land Rover berpartisipasi dalam konvoi dari Jambi menuju Sumatra Utara.

 

Berkendara Sembari Menikmati Dan Mempromosikan Destinasi Wisata

Pada off-road kali ini, para peserta diberi misi atau tugas untuk menyusuri destinasi-destinasi wisata dan mempromosikannya pada akun media sosial masing-masing. Selama perjalanan, mereka melewati beragam spot wisata  seperti Bukit Dua Belas, Taman Nasional Teso Nilo Riau, Batak Tribe, dan Danau Toba. Setibanya di Berastagi, menjelang penutupan acara di tanggal 22 Februari, para  peserta diberi waktu 48 jam untuk mengunjungi 8 dari 16 rekomendasi destinasi wisata di Sumatra Utara. Setelahnya, mereka mengunggah hasil jepretan maupun rekaman mereka ke akun media sosial.

 

Keindahan Pulau Sumatra yang Wajib Dieksplor

Serunya menyusuri Pulau Sumatra selama Sumatra Tribute jadi bikin Sobat Pesona penasaran dengan destinasi-destinasinya, kan? Yuk intip 3 rekomendasi berikut yang wajib  kamu  kunjungi!

 

1. Menghirup udara segar di Danau Toba


Siapa yang enggak kenal sama danau yang termasuk 5 Destinasi Super Prioritas (5DSP) ini? Iya, apalagi kalau bukan Danau Toba yang merupakan danau terbesar di Asia Tenggara. Danau yang terdapat pulau di tengah-tengahnya ini konon terbentuk 74.000 tahun yang lalu saat Gunung Berapi Toba meletus. Dengan luas lebih dari 1.145 kilometer persegi, keindahan Danau Toba bisa Sobat Pesona susuri dengan menggunakan perahu atau kapal.

 

2. Menikmati kemegahan Candi Muara Takus

Kalau udah main ke Riau, jangan sampai melewatkan spot wisata bersejarah yang menawan ini. Iya, Candi Muara Takus, yang merupakan peninggalan agama Buddha ini terlihat megah di Desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Riau. Komplek Situs Candi Muara Takus sekilas terlihat seperti kuil, karena bangunan utamanya, yaitu Candi Tuo, menyerupai kuil di masa lampau dengan Candi Mahligai sebagai menaranya. Uniknya, bangunan candi ini terbuat dari campuran batu bata dan batu pasir. Wah, kalau main ke Candi Muara Takus, pasti bakal dapat stok foto yang instagenik, nih!

 

3. Lihat pagoda ala Myanmar di Taman Alam Lumbini


Enggak perlu jauh-jauh ke Myanmar untuk lihat pagoda, karena di Kabupaten Karo, Sumatra Utara ada replikanya, tepatnya di Taman Alam Lumbini. Iya, di taman ini ada replika Pagoda Shwedagon, pagoda tertinggi kedua di dunia. Kemegahan Pagoda Emas Taman Lumbini memiliki tinggi hingga 42 meter. Arsitektur bangunan khas Myanmar dan Thailand yang dibaluti emas serta banyaknya lekukan di seluruh bangunan menjadikan berfoto di pagoda taman ini bikin penasaran orang lain.

Wah, ternyata seru juga ya Sumatra Tribute 2022 yang menapak tilas Camel Trophy 1981 silam! Selain rintangan yang mendebarkan, ada begitu banyak keindahan alam di Pulau Sumatra yang dilalui selama perjalanan. Bagi Sobat Pesona yang penasaran dengan acara off-road berikutnya, nantikan edisi selanjutnya, ya! Dan jangan lupa, sebelum jalan-jalan ke luar rumah, selalu terapkan protokol kesehatan 6M, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama. Dan enggak kalah pentingnya, ayo segera lakukan vaksinasi agar imun kita semakin kuat!