Kuambil buluh sebatang 🎵

Kupotong sama panjang 🎵

Kuraut dan kutimbang dengan benang 🎵

Kujadikan layang-layang 🎵

 

Duh, cuplikan lagu tersebut buat kita bernostalgia, ya. Jadi inget momen saat enggak sabar pulang dari sekolah buat main layang-layang di lapangan luas bersama sahabat tersayang. Eits, tapi kamu sudah tahu belum? Di Sulawesi Tenggara, ada layang-layang tertua di dunia yang umurnya sudah mencapai ribuan tahun. Layangan ini disebut dengan Kaghati Kolope dan menjadi pesona tersendiri dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Nah, sebagai ajang pelestarian sekaligus pengakuan terhadap warisan budaya yang eksistensinya ramai diperbincangkan sampai mancanegara ini, hadirlah sebuah perhelatan dengan penuh sukaria, yaitu Festival Kaghati Kolope.

Tahun ini menjadi pijakan baru bagi Sulawesi Tenggara untuk kembali memeriahkan keunikan budaya #DiIndonesiaAja, karena Festival Kaghati Kolope 2022 akan kembali diadakan pada 22 - 25 Juli 2022. Penasaran bakal ada apa saja? Yuhu, simak artikel ini untuk tahu spoiler-nya, ya!

 

Ini dia festival layang-layang tertua di dunia, Kaghati Kolope!

Kaghati Kolope, si layang-layang legendaris, menjadi primadona dari Sulawesi Tenggara karena dipercaya sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu. Enggak seperti layang-layang pada umumnya, Kaghati Kolope dibuat langsung dari kelihaian tangan nenek moyang menggunakan daun kolope atau umbi gadung, kulit bambu, serat nanas, dan tali. Kalau kamu berada di Pulau Muna, bahan dasar untuk membuat Kaghati Kolope cukup mudah ditemukan di tiap sudut wilayahnya.

Pantas Kaghati Kolope menjadi tradisi yang membanggakan bagi Indonesia. Coba bayangin, walaupun terbuat dari bahan alami, Kaghati Kolope yang umumnya berukuran 170 cm-an ini sudah dipastikan tahan air, bisa terbang tinggi, serta bisa melayang bebas di langit selama berhari-hari.

Layangan legendaris yang unik dan tangguh ini, sempat mencuri perhatian mancanegara karena menjadi juara pertama pada lomba layang-layang internasional dan berhasil mengalahkan negara Jerman. Eh, kemenangan Kaghati Kolope ini enggak cuma sekali, lho! Kaghati Kolope dan Pulau Muna sudah menjadi perbincangan utama para pemerhati layang-layang karena prestasi yang gemilang dalam record perlombaan layang-layang dunia.

 

Angkat kearifan lokal yang kental dengan nuansa Indonesia


Sumber foto : andrydenisah

Enggak usah khawatir kalau kamu mau melihat Kaghati Kolope secara langsung. Festival yang rencananya akan diadakan di Desa Liang Kabori Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna pada bulan Juli mendatang ini dibuka untuk umum.

Terlaksananya event ini dengan baik adalah harapan masyarakat lokal agar Festival Kaghati Kolope dapat menjadi promosi yang efektif bagi wisatawan nusantara untuk berkunjung ke Muna dan mendorong terbukanya lapangan kerja, serta pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tentunya, event ini merupakan salah satu bentuk apresiasi, aktualisasi, dan upaya pelestarian wisata sejarah masyarakat Muna.

Menjadi unggulan di Pulau Muna, Kaghati Kolope bukanlah satu-satunya kearifan lokal yang wilayah ini punya. Di Festival Kaghati Kolope mendatang, akan ada keseruan Karnaval Tenun Masalili. Kain tenun yang kerap identik dengan warna cerah ini ternyata masih mempertahankan penggunaan pewarna alami. Oh iya, orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi juga dengan bangga sempat menggunakan Kain Masalili pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN).

Pastinya juga akan ada kreasi pembuatan layangan dan lomba menerbangkan layangan pada Festival Kaghati Kolope 2022. Pengunjung juga akan disuguhi tarian kolosal kaghati, berbagai pagelaran budaya, serta pameran ekonomi dan kreatif yang jadi daftar kegiatan dalam event ini.

Dinanti-nantikan oleh pecinta kuliner, beragam santapan khas Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, juga dapat kamu rasakan di kegiatan festival kuliner pada Festival Kaghati Kolope 2022. Keberlangsungan acara ini nantinya juga diharapkan dapat menjadi ajang kolaborasi dan inovasi untuk mempromosikan berbagai potensi budaya dan alam Pulau Muna agar lebih terkenal lagi.

 

Antusiasme warga sekitar menyambut event tradisional bangkit kembali

Kembali diadakannya Festival Kaghati Kolope 2022 merupakan penantian yang berbuah manis bagi masyarakat Muna. Menjadi salah satu dari perwakilan Sulawesi Tenggara, festival ini berhasil lolos kurasi kegiatan kolaboratif Kemenparekraf dan Pemerintah Daerah, Kharisma Event Nusantara (KEN).

Kaghati Kolope dan masyarakat Pulau Muna sudah menjadi satu kesatuan yang sulit dilepaskan. Menerbangkan Kaghati Kolope selama seminggu non-stop adalah tradisi yang selalu dilakukan di Pulau Muna. Pada hari ketujuh, tali yang ada pada layang-layang dipotong agar layangan terbang bebas. Bahkan dahulu, Kaghati Kolope tak hanya dianggap sebagai permainan, nenek moyang masyarakat Pulau Muna punya kepercayaan buat menerbangkannya dengan tujuan spiritual, lho!

Selain sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB), Kaghati Kolope juga diklaim oleh penelitian Wolfgang Bieck sebagai layang-layang tertua di dunia mengalahkan layang-layang umur 2.400 tahun milik China.

 

Destinasi wisata unggulan di sekitar Sulawesi Tenggara

Sudah terpukau sama Sulawesi Tenggara karena Kaghati Kolope yang mereka punya? Eits, itu belum semuanya. Di provinsi ini, kamu juga bisa mengunjungi rekomendasi destinasi berikut ini untuk menghabiskan waktu liburan. Jangan lupa dicatat dan agendakan waktu terdekatnya, ya!

 

1. Jelajah wisata Kesultanan Buton yang mendunia


Salah satu spot wisata sejarah di Sulawesi Tenggara ialah Kesultanan Buton. Pesona destinasi ini sudah mendunia. Pasalnya keberadaan Benteng Buton yang sudah membuat kesultanannya terhindar dari berbagai ancaman tersebut termasuk dari daftar benteng terbesar yang ada di dunia.

Memang dulu benteng ini digunakan untuk menjadi tempat pertahanan, tapi sekarang bisa kamu jadikan sebagai spot favorit untuk menikmati indahnya Kota Baubau dari ketinggian. Selain itu, kamu juga akan merasakan kentalnya nuansa islami dengan mengunjungi Masjid Keraton Buton. Saking luasnya Kesultanan Buton, sepertinya satu hari enggak akan cukup untuk kamu mengelilingi destinasi ini.

 

2. Santai bersama keluarga di Pantai Kamali


Terletak di jantung Kota Baubau, Pantai Kamali menjadi destinasi kebanggaaan yang Sulawesi Tenggara punya. Kalau kamu dan keluarga berlibur di sini, sempatkan untuk mengabadikan momen di patung naga berukuran besar yang menjadi ikon dari Kota Baubau.

Kamu juga enggak boleh melewatkan hidangan khas yang dijajakan oleh masyarakat lokal di sana, salah satunya lapa-lapa. Dijamin, pemandangan alam yang indah sekaligus pengalaman kuliner yang berkesan, akan kamu dapatkan di sini!

 

3. Menginap di Pulau Labengki yang serasa resor milik pribadi


Kalau Papua Barat punya Raja Ampat, Sulawesi Tenggara juga punya pesona keindahan Pulau Labengki. Di pulau ini, kamu akan mendapatkan pemandangan alam yang masih asri nan eksotik. Perpaduan pasir putih, teluk berbentuk hati, keindahan bawah laut, dan pemandangan ciamiknya pasti buat kamu betah banget deh bermalam di sini.

Kalau kamu berkunjung ke Pulau Lebengki, kamu bisa berenang, menyelam, memancing dan juga camping. Ah, kalau kamu beruntung, kamu juga akan ditemani oleh lumba-lumba di sepanjang perjalanan menuju Pulau Labengki, lho!

 

Wah jadi makin enggak sabar buat melihat secara langsung layangan tertua di dunia pada Festival Kaghati Kolope 2022 dan liburan dengan menikmati pesona wisata di sekitar Sulawesi Tenggara, nih! Segera lengkapi vaksinasimu, supaya kita bisa bersama-sama menjelajahi wisata #DiIndonesiaAja lebih jauh! Tapi, jangan lupa penerapan protokol kesehatannya juga selalu dijaga, ya!

Yuk, cari tahu event seru lainnya dengan follow akun Instagram @pesona.indonesia, TikTok @pesonaindonesia, Facebook @pesona.indonesia, Twitter @pesonaindonesia, Youtube Pesona Indonesia, dan pantengin terus website Event.Indonesia.Travel.