Musik dan alam adalah kombinasi yang sempurna banget. Sebagian besar orang pasti suka sama perpaduan keduanya karena bisa menjadi obat stres dan penghilang kejenuhan. Nah, #DiIndonesiaAja memang ada beberapa event musik yang memakai konsep outdoor dengan mengambil lokasi di destinasi wisata alam. Nada untuk Alam atau biasa dikenal sebagai NUA adalah salah satunya. Konser musik  yang rutin diadakan setiap setahun sekali di Kalimantan Selatan ini biasanya berlangsung di pegunungan. Baru membayangkan saja sudah bisa punya gambaran keseruan acara ini, kan? Nggak cuma cocok untuk penikmat musik saja, kamu yang suka hiking dan camping pasti akan senang kalau bergabung dalam acara ini.

NUA merupakan event yang digagas dan diselenggarakan oleh sekelompok anak muda yang bergabung dalam Morning Art Media Creative. Sejak tahun 2015 hingga 2019, NUA nggak pernah absen untuk memberikan hiburan bagi para penikmat musik. Biasanya NUA dilangsungkan setelah lebaran. Alasannya supaya event ini nggak cuma jadi tempat bersenang-senang dan melepas kejenuhan tetapi sekaligus menjadi tempat anak-anak muda buat bersilaturahmi. Mau tahu lebih lanjut soal Nada untuk Alam? Siapa saja yang sudah pernah tampil di sini? Lokasinya sekeren apa? Langsung, simak informasi yang berikut ini. 

Kilas Balik Nada Untuk Alam

Kalau mau tahu keseruan NUA tentu harus kilas balik dulu sebentar. Seperti yang sudah sempat disinggung tadi, Nada untuk Alam pertama kali diselenggarakan pada tahun 2015. Acara ini sebenarnya terinspirasi dari beberapa festival musik di luar negeri. Satu di antaranya adalah Woodstock. Namun, Morning Art Media Creative mau menyuguhkan sesuatu yang beda. Sesuatu yang lebih syahdu dan bisa membuat orang-orang lupa sejenak sama hiruk pikuk kota. Akhirnya lahirlah ide untuk menggeser lokasi konser musik yang biasanya di tengah kota menjadi di daerah pegunungan yang masih asri dan sejuk.  Dengan konsep ini, diharapkan orang bisa merasakan musik dengan sensasi dan atmosfer yang berbeda dan lebih segar.

Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin yang berada di daerah Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menjadi lokasi yang dipilih untuk penyelenggaraan NUA dari tahun 2015 hingga 2017. Wilayah hutan di perbukitan ini memiliki udara yang masih sejuk. Pepohonan yang rindang, pemandangan yang hijau, dan beberapa spot cantik di lokasi ini sangat pas untuk dijadikan tempat menyegarkan pikiran sembari menikmati suguhan musik dari para musisi kesayangan.

Penonton NUA terus bertambah tiap tahunnya. Awalnya baru ratusan penonton lalu bertambah hingga ribuan orang hadir setiap tahunnya buat menikmati langsung sajian Nada untuk Alam. Pada tahun keempat, penonton NUA nggak kalah banyak meski lokasinya berpindah. Ya, pada tahun 2018, NUA diselenggarakan di lokasi baru yakni Bukit Lentera. Destinasi wisata ini sempat viral banget di media sosial. Selain bagus untuk berfoto, di bukit ini pengunjung bisa melihat Kota Banjarbaru dari ketinggian. Dihelat pada 23 Juni 2018, Nada untuk Alam menghadirkan beberapa musisi lokal antara lain Higgs, Reggae In, Islan, Mars n Venus, Sound of Summer, dan masih banyak lagi. Selain mengajak penonton bernyanyi, ada pula program community gathering di mana beberapa komunitas berkumpul dan berbagi banyak hal.

Pada tahun berikutnya, Nada untuk Alam 2019 kembali ke lokasi awal yakni Taman Hutan Raya Sultan Adam Mandiangin. Dengan konsep yang lebih megah, NUA yang kelima menghadirkan dua panggung sekaligus yakni Nada Stage dan Alam Stage. Beberapa musisi lokal yang ikut memeriahkan acara ini antara lain Higgs, Islan, Rockapudink, Rezky Sape, Badville, Tawa Berbisa, dan masih banyak lagi. Ada juga penampilan istimewa dari Figura Renata. Nggak cuma musik aja, acara yang dilangsungkan pada 22 Juni 2019 itu juga mengajak penonton buat nonton bareng film dokumenter yang berjudul "Heima" dan "Bekantan". 
 

Destinasi Wisata Populer di Kalimantan Selatan


Selain dua wisata alam yang menjadi lokasi penyelenggaraan NUA, Kalimantan Selatan punya apa lagi sih? Ada banyak banget. Pertama, ada Pasar Terapung Lok Baintan. Pasar ini berada di sungai Desa Pinang, Kecamatan Sungai Tabung. Kapan lagi bisa belanja sayuran, buah, atau nyobain aneka jajanan dan minuman di pasar tradisional yang berada di atas sungai. Ini akan jadi pengalaman yang nggak biasa.


Kedua, ada Kampung Sasirangan. Cocok banget didatangi ketika kamu mau nyari oleh-oleh berupa kain tradisional khas Kalimantan Selatan. Selain belanja, kamu juga bisa sambil berfoto ria. Di sini ada banyak spot menarik yang cocok untuk jadi latar belakang fotomu. Bagi penyuka wisata sejarah, jangan lupa untuk mampir ke Museum Wasaka. Di sini ada sepeda antik, diorama, keris, panah, dan masih banyak lagi benda bersejarah dari masa penjajahan Belanda. Bangunan museum ini juga unik karena berupa rumah tradisional khas Banjar. Selain itu masih ada banyak lagi destinasi wisata yang menarik di Kalimantan Selatan. Kamu nggak akan menyesal kalau memasukkan Kalsel dalam bucket list. Ditambah lagi, ada banyak kuliner yang siap menggoyang lidah.

Itulah tadi sedikit gambaran dan kilas balik tentang keseruan di Nada untuk Alam. Menyenangkan banget kalau bisa nonton langsung dan merasakan langsung keindahan musik yang dipadukan dengan pesona alam. Makin nggak sabar ya buat menantikan NUA 2021.