Kegiatan apa yang biasa kamu lakukan untuk memperingati hari lahir Pancasila? Kalau kamu datang ke Nusa Tenggara Timur, ada event seru untuk mengenang momen bersejarah itu, lho. Namanya Festival Parade Pesona Kebangsaan (FPPK). Ini merupakan festival kebangsaan yang biasa diadakan di Kabupaten Ende, Pulau Flores, NTT. Lewat perhelatan ini, masyarakat bisa menikmati salah satu pesona wisata yang ada #DiIndonesiaAja sekaligus menilik sejarah lahirnya Pancasila. Tertarik buat bergabung dan ikut merasakan euforianya secara langsung? Boleh banget tapi sebelum itu simak dulu yuk berbagai fakta dan cerita tentang event ini di tahun-tahun sebelumnya supaya kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
 

FPPK Sebagai Penanda Ende NTT sebagai Kota Pancasila

Festival Parade Pesona Kebangsaan (FPPK) pertama kali digelar pada tahun 2017 silam. Lebih dari sekadar memperingati hari lahirnya Pancasila, acara ini ingin menceritakan kembali kepada masyarakat tentang sejarah dan awal mula Bung Karno diasingkan ke Ende. Event ini juga menjadi momen untuk mengenang lahirnya nilai-nilai Pancasila. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme, mempromosikan destinasi wisata, mengenang peristiwa bersejarah, serta untuk menguatkan citra Ende sebagai Kota Pancasila yang memiliki situs sejarah Bung Karno. Misalnya saja Taman Renungan Bung Karno dan Rumah Pengasingan Bung Karno.

Pada perhelatan yang pertama, puncak acara FPPK berlangsung selama satu hari namun penuh makna banget. Dilaksanakan tepat pada tanggal 1 Juni 2017, pengunjung yang datang ke festival ini diajak napak tilas ke lokasi-lokasi bersejarah yang ada kaitannya dengan Bung Karno di Ende. Program napak tilas ini seru banget dan jauh dari kata membosankan. Mengapa? Tentu saja karena program ini dikemas dengan konsep wisata yang menyenangkan dengan lintasan Gunung Meja ke Danau Kelimutu. Pemandangan alam di tempat itu cantik banget sehingga pengunjung merasa lebih senang. Kapan lagi bisa mengenang sejarah sembari wisata alam. Ya, kan? 

Selain napak tilas, Festival Parade Pesona Kebangsaan juga mengadakan upacara. Menariknya, peserta upacara mengenakan pakaian tradisional sesuai dengan etnis atau daerah asal masing-masing. Nuansa persatuan dan kesatuannya terasa banget di sini. Ditambah lagi, ada rangkaian kegiatan yang dilangsungkan baik sebelum maupun sesudah acara puncak. Ada pameran produk lokal, Parade Laut dari Pulau Ende, Pagelaran Budaya, dan masih banyak lagi. Lewat event ini, masyarakat bisa lebih tahu tentang Ende dan ‘kedekatannya’ dengan Bung Karno maupun Pancasila. 

Kilas Balik Kemeriahan Festival Parade Pesona Kebangsaan 2019

Setelah sukses di gelaran pertama dan kedua, Festival Parade Pesona Kebangsaan hadir lagi di tahun 2019 dengan program yang lebih segar dan nggak kalah seru buat diikuti tentunya. Festival yang diselenggarakan atas kerjasama antara Dinas Pariwisata NTT dan Pariwisata Kabupaten Ende ini bahkan sudah masuk dalam top 100 kalender pariwisata nasional (CEO) Kementerian Pariwisata. Jadi, nggak heran kalau pengunjungnya makin ramai dan kegiatannya makin variatif. 

Tanpa meninggalkan karakter utama dari kegiatan ini yakni mengenang Ende sebagai kota sejarah lahirnya nilai-nilai Pancasila, FPPK menyuguhkan beberapa rangkaian kegiatan. Keseruan itu berlangsung selama empat hari berturut-turut, dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 2019. Di hari pertama, ada Fashion Show Kain Tenun Ikat Ende yang digelar di sepanjang Jalan Soekarno dan berakhir di Museum Tenun Ikat. Di hari berikutnya, ada Pagelaran Budaya di Lapangan Pancasila Ende. Program yang berlangsung selama dua hari ini menyuguhkan musik tradisional dan tari-tarian. Yang nggak boleh ketinggalan juga adalah Ende Culture Expo. Di pameran itu ada banyak banget kerajinan tangan karya masyarakat setempat. Ada tenun ikat, dompet, pakaian, kipas, hiasan dinding, dan masih banyak lagi. Semua barang itu tentu saja dibuat dengan bahan-bahan lokal dan harganya ramah di kantong.

Di lokasi yang sama yakni Lapangan Pancasila, ada juga Festival Kopi yang dilaksanakan pada 30-31 Mei 2019. Dalam program itu, ada pakar kopi yang didatangkan secara khusus untuk mengenalkan lebih lanjut tentang kopi, filosofinya, hingga proses penyeduhannya. Tanggal 31 Mei menjadi hari yang dinantikan juga karena ada Parade Laut. Ada kurang lebih 100 perahu yang ikut parade ini dan berangkat dari Pulau Ende menuju ke Ende. 

Pesona Budaya dan Alam Ende yang Nggak Ada Duanya

Selain memiliki beberapa destinasi wisata sejarah, Ende juga menawarkan wisata alam dan budaya. Seperti yang tadi sudah sempat disebut, ada Danau Kelimutu. Nggak cuma memiliki panorama yang indah, danau ini memiliki keunikan lain yang nggak akan kamu temukan di tempat lain. Danau ini warnanya bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu. Menurut catatan, dari tahun 1915 hingga 2011, sudah terjadi 44 kali perubahan warna. Belakangan air danau ini berwarna hijau, putih dan merah.


Kalau kamu kangen berat sama pantai, Ende juga memiliki deretan pantai cantik dengan air biru. Sebut saja Pantai Batu Biru yang terletak di Desa Penggajawa, Kecamatan Nangapanda, Ende. Pantai ini nggak terlalu jauh dari pusat kota sehingga masih cukup mudah buat dijangkau. Selain itu, ada Pantai Batu Cincin dan Pantai Enabara Maurole. Keduanya pantai itu memiliki pemandangan eksotis. Jangan lupa juga untuk mampir destinasi yang menjadi salah satu ikon Ende yakni Kampung Adat Saga. Desa adat yang hingga kini masih terus menjunjung budaya dan tradisi dari nenek moyang ini wajib ada di bucket list ketika berkunjung ke Nusa Tenggara Timur. Rumah adat di desa ini menjadi daya tarik yang sayang kalau terlewat begitu saja. 

Setelah menyimak keseruan Festival Parade Pesona Kebangsaan dan mendapat rekomendasi tempat wisata eksotis di Ende, sekarang makin nggak sabar buat langsung terbang ke sana. Bener nggak sih? Pasti akan menyenangkan kalau bisa mengeksplorasi tempat bersejarah hingga destinasi wisata alam yang menawan di salah satu destinasi #DiIndonesiaAja.